Tuesday 14 August 2018

[FAMILY and PARENTING] Mengoptimalkan Kecerdasan Anak bersama Cerebrofort

Hi moms,

Memiliki anak yang cerdas sudah pasti dambaan semua orang tua. Tapi sebenarnya setiap anak terlahir dengan kecerdasannya masing-masing yang tidak bisa dibandingkan satu sama lain. Bahkan kakak beradik atau anak kembarpun memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda, oleh karena itu pola asuh kita juga sangat berpengaruh untuk mengoptimalkan kecerdasan dan kemampuan anak kita tercinta.




Seperti beberapa waktu lalu, aku sempat mengikuti blogger gathering bersama Cerebrofort dan Majalah Sang Buah Hati, dimana saat ini Cerebrofort sedang mengusung campaign #AnakCerdasItu. Acara ini digelar di AEON Mall BSD City pada tanggal 9-12 Agustus 2018 lalu. Disini aku belajar banyak tentang bagaimana peran kita sebagai orang tua untuk bisa memaksimalkan kecerdasan anak kita terutama selama masa pertumbuhan. Senang sekali dapat ilmu yang penting untuk dipraktekkan di rumah.

Sebenarnya di acara ini diperbolehkan membawa si kecil, tapi berhubung Deston sekolah jadinya Mommy Maya datang sendirian deh.. hihihi.. Padahal di acara ini ada beberapa wahana yang bisa dimainkan si kecil untuk stimulai kecerdasannya. Asik sekali ya..
Oke, yuk langsung kita bahas saja mengenai materi talkshow tentang #AnakCerdasItu...



Cerdas, merupakan hasil keseimbangan dari kemampuan analitis, kreatif dan praktik yang berfungsi secara bersamaan sehingga individu dapat mencapai tujuan hidupnya.  Jadi secara garis besar, anak yang cerdas biasanya ditandai dengan kemampuan berpikir analitis, kritis, kreatif dan mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.



Lalu apakah Cerdas itu sama dengan Pintar?? No!! Menurut Dra. A. Kasandra Putranto, Psikolog, CERDAS dan PINTAR merupakan dua hal yang berbeda, Pintar mengacu pada ilmu pengetahuan yang dimiliki misal pintar berhitung, pintar menggambar, dan biasanya anak pintar karena sebelumnya sudah terbiasa untuk melakukannya atau sudah belajar terlebih dahulu. Sedangkan Cerdas, adalah memiliki pola pikir yang rasional, dan mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya ke dunia nyata.

Kalau dijabarkan, kecerdasan itu memiliki banyak sekali macamnya, seperti kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial dan kecerdasan emosional. Dalam perkembangan jaman sekarang, justru Social-Emotional Intelligence lah yang lebih penting timbang nilai secara akademik, dan hampi semua sekolah di Indonesia saat ini sudah mengajarkan budi pekerti dan berbagai hal berkaitan dengan mengasah kecerdasan emosional.

Screening bagi orang tua dalam mengetahui sebeapa besar si kecil memiliki social-emotional Intelligence adalah dengan memaami apakah si keci mampu memiliki ciri-ciri Attitude Achievement for Titanium Generation berikut:
A - Attitude and Achievement, memiliki sikap yang baik dan jiwa berkompetisi sehat.
B - Big Brain and Heart, tidak hanya pintar namun juga punya jiwa sosial kepada teman.
C - Care and Love, bisa mengekspresikan rasa sayang dan peduli pada keluarga dan teman.
D -Dance and Exercise, aktif bergerak, menari dan berolah raga.
E - Eat Healthy Food and Healthy Drink
F - Fun Edutainment, bisa menikmati proses belajar tanpa rasa terpaksa dan suka belajar hal baru.
G - Good Quality of Sleep, jam tidur yang cukup akan memberikan energi yang cukup untuk aktivitas si kecil. Tidur siang juga sangat membantu perkembangan tulang dan otak.

Faktor yang menunjang kecerdasan agar si kecil bisa umbuhcedasoptimal sebagai generasi Titanium ternyata hanya ada 2 yaitu Nature (faktor genetik atau bawaan) dan Nurture (pengaruh lingkungan). Pengaruh lingkungan ini misalnya pola asuh dari orang tua, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan gizi atau nutrisi yang diberikan untuk si kecil.



Menurut dr. Claudia Anggi selaku dokter anak, Pemerintah Indonesia sedang mencanangkan Piramida Gizi Seimbang dimana dalam satu piring makanan ada karbohidrat kompleks seperti nasi atau olahan tepung, ada protein baik nabati maupun hewani, ada sayuran sebagai lauk dan tambahan buah sebagai cemilan sehat.

Makanan dengan kandungan gula mengandung karobihdrat simpel sebaiknya diberikan dengan batasan untuk menghindari terjadinya suga-rush, suatu kondisi dimana anak menjadi sangat aktif namun tidak berlangsung lama kemudian perlahan-lahan menjadi drop. Terutama saat pagi hari, sebaiknya berikan sarapan bergizi yang mengandung karbohidrat kompleks supaya energi yang terbakar bisa cukup untuk membantu si kecil aktif dan konsentrasi selama belajar di sekolah dan tidak cepat lelah.

Berbicara mengenai pemberian asupan gizi dan nutrisi untuk si kecil,  hal penting yang perlu diperhatikan adalah asupan makro-nutrient seperti karbohidrat sebagai sumber energi, lemak dan asam lemak untuk pertumbuhan sel otak serta protein untuk fungsi otak dan pertumbuhan otot si kecil. Kemudian ada juga Mikro-nutrient yaitu zat besi sebagai pembentu myelin (pembentuk selubung otak) dan vitamin untuk pertumbuhan sel-sel otak si kecil.



Cerebrofort sebagai salah satu multivitamin yang sudah dipercaya dan banyak dikonsumsi oleh anak-anak Indonesia. Multivitamin tambahan memang perlu diberikan apabila si kecil memiliki pola makan yang kurang baik, nutrisi harian sering tidak terpenuhi atau tidak suka makan serat sayuran. 

Multivitamin Cerebrofort bisa membantu mendukung kecerdasan si kecil. Berbeda dari vitamin lainnya, Cerebrofort memiliki kandungan Omega 3 dari Minyak Ikan Tuna, serta diperkaya dengan DHA dan EPA sesuai standar yang baik dan tepat untuk mendukung cerdasnya anak-anak kita. Dengan 2 macam varian yaitu bentuk Cerebrofort Gols Syrup dan Cerebrofort Marine Gummy yang pastinya rasanya manis dan disukai anak-anak.




Cerebrofort mengusung tema #AnakCerdasItu karena mendukung 4 pilar dasar kecerdasan anak, yaitu Sehat, Kreatif, Berani dan Peduli. Dan di atrium AEON Mall ini ada  wahana permaianan Cerebrofort yaitu Zona Sehat, Zona Kreatif, Zona Berani dan Zona Peduli.



Zona Sehat, disini si kecil bisa bermain bouncy castle dan beberapa permainan aktivitas fisik seperti perosotan atau memancing.



Zona Kreatif, disini si kecil bisa bermain kinetic sand untuk membantu menstimulasi kreatifitas dalam membentuk sesuatu dari apa yang mereka bayangkan.



Zona Berani, tersedia panggung kecil dimana si kecil boleh bebas berekspresi dan berfoto.



Zona Peduli, disini si kecil bisa menyumbangkan buku atau peralatan sekolah yang masih layak pakai untuk disumbangkan pada anak-anak yang membutuhkan.



Melalui campaign #AnakCerdasItu, Cerebrofort bekerjasama dengan Majalah Sang Buah Hati mengadakan kompetisi Kids God Talent (KGT). Acara ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi kreatifitas dan kebaranian si kecil dalam mengasah rasa percaya diri dan jiwa kompetisi sejak dini.
Kids Got Talent ini bisa diikuti oleh anak-anak usia 4-11 tahun baik secara individu maupun kelompok. 
Untuk anak usia 1-6 tahun ada juga audisi untuk menjadi Cover Model Majalah Sang Buah Hati, lho..

Kalau mommy semua melewatkan event Cerebrofort di AEON Mall ini, jangan khawatir karena Cerebrofort akan roadshow ke beberapa kota diantaranya
Hartono Mall Solo 31 Agustus - 2 September 2018, di AEON mall Cakung Jakarta 7-9 September 2018, di Botani Square Bogor 5-7 Oktober 2018, di Baywalk Mall Pluit 26-28 Oktoer 2018, dan di Nipah Mall Maassar 2-4 November 2018.
Pemenang dari semua roadshow tersebut nantinya akan bertanding di babak Grand Final yang akan diselenggarakan pada bulan Desember 2018 di Indonesian Moterand Baby Expo, Jakarta Convention Center.

Yuk, ajak si kecil mengikuti keseruan berbagai lomba dan tentu saa mencoba stimuasi  piar ecerdasana bersama Cererofort. Untu informasi lebih lengkap, moms bisa ce langsung di social media Cerebrofort berikut:


Cerebrofort Indonesia
Instaram: @Cerebrofort.id






3 comments :

  1. hai mama keceeee.... acaranya seru bgt ya ci, ini bisa jadi self reminder buat mama jaman now...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bener, jadi belajar mengoreksi pola asuh kita supaya bs jadi lebih baik..

      Delete
  2. Suka deh hadir diacara-acara parenting kaya gini ya Mba, jadi mengingatkan kita dalam pola pengasuhan.

    ReplyDelete

Back to Top