Thursday 17 August 2017

[LIFESTYLE] LRT City, Jawaban Atas Keluhan Kemacetan Metropolitan

Holla,

Kali ini sedikit berbeda dari bahan postingan yang biasanya, karena aku akan membahas keluhan masyarakat metropolitan dan mencoba memberikan solusi atas masalah yang jadi "makanan" sehari-hari kita semua terutama yang tinggal di Jakarta. Ya, kemacetan.. 

Pasti kalian juga bertanya-tanya bagaimana kemacetan bisa diurai sedangkan pemerintah Indonesia saja belum mampu menyelesaikan masalah ini. Iya, aku tahu koq salah satu pilihan solusinya, karena beberapa hari yang lalu aku hadir di Indonesia Property Expo 2017  bareng teman-teman dari Blogger Crony dalam acara Blogger Gathering bersama LRT City di JCC Senayan Hall A.
Penasaran apa yang ditawarkan oleh LRT City sebagai salah satu solusi mengurai kemacetan Metropolitan?? Yuk, dibaca terus yaa,,


Kemacetan adalah salah satu PR panjang yang masih belum ada solusinya. Dan tahukah kalian kalau menurut Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek pada tahun 2016, jumlah kendaraan yang berlalu lalang di kota besar ini adalah sekitar 1,4 juta per hari!! Bayangkan saja bagaimana mungkin kemacetan dapat diurai sementara masyarakat masih belum sadar pentingnya transportasi umum. Malahan mungkin transportasi umum yang saat ini tersedia masih kurang memadai.

Efek ekonomi yang ditimbulkan dari kemacetan adalah kerugian materi yang kalau dihitung-hitung dalam satu tahun bisa sampai 28,1 triliun rupiah. Kaget ga denger fakta seperti ini?? Kerugian ini antara lain disebabkan oleh bahan bakar yang dibutuhkan pastinya lebih banyak, biaya toll,  kemudian kadang untuk menghindari jam macet kita mampir ke mall atau restaurant yang malah jadi buang-buang uang.

Selain efek ekonomi seperti diatas, ada pula efek psikologis yang ditimbulkan oleh kemacetan misalnya stress dan emosi yang susah dikontrol, serta yang paling menyedihkan adalah kurangnya waktu bersama keluarga tercinta. Bagaimana tidak, papa dan mama berangkat pagi-pagi sekali sebelum anak bangun tidur dan harus pulang larut malam guna menghindari jam rawan kemacetan.

Sampai-sampai ada istilah "tua di jalan", karena memang kalau kita perkirakan lama waktu tempuh dari rumah ke kantor dan kantor ke rumah bisa mencapai 4-5 jam perjalanan per hari. Seandainya saja 4-5 jam itu dihabiskan untuk makan bersama di rumah, nonton TV dengan anak-anak atau menemani anak mengerjakan tugas sekolah, pastinya hidup bisa lebih bahagia. Setuju tidak??


Hal senada juga diungkapkan oleh Tika Bisono (Psikolog) sebagai salah satu narasumber yang hadir, bahwa setiap manusia sudah pasti membutuhkan me time  dan quality time bersama keluarga untuk keseimbangan hidup. Kalau tidak maka tingkat stress seseorang akan semakin tinggi. Nah, kalau waktu yang kita punya lebih banyak dibuang di jalan, akibatnya saat sampai rumah sudah larut malam dan badan terasa lelah sehingga tidak punya waktu untuk sekedar me time apalagi quality time bersama pasangan dan anak-anak.


Untuk Nuniek Tirta (Lifestyle Blogger), quality time yang bisa dipraktekkan dalam keluarganya adalah saat weekend bersama keluarga jarang bisa membalas pesan singkat karena ingin fokus menghabiskan waktu bersama keluarga yang tidak bisa dilakukannya saat hari kerja. Ya lagi-lagi karena macet jadi waktu bersama keluarga jadi berkurang. Untungnya bisa digantikan saat weekend.

Dari situlah pentingnya intervensi lingkungan yang postif agar tercipta mood yang baik pada setiap individu. Kalau berbicara mengenai intervensi lingkungan, solusi jangka panjang dari pemerintah adalah membangun sistem transportasi massal, baik itu Commuter Line, TransJakarta, hinggal MRT / LRT yang diharapkan nantinya dapat membantu mengurai kemacetan yang cukup merugikan materi dan mental ini.

Commuter line aku sudah tau, TransJakarta apalagi, aku sudah sering menggunakan jasanya, MRT sudah tahu. Nah, kalau LRT ini aku baru denger, agak katrok memang.. hahaha...


LRT adalah singkatan dari Light Rail Transit, kereta ringan yang banyak digunakan di beberapa negara dengan penduduk yang padat sebagai pilihan transportasi massal. Inilah yang sedang dikembangkan oleh PT. Adhi Karya dan sudah mulai dibangun sejak tahun 2015, diharapkan pada tahun 2019 nanti susdah bia beroperasi ke seluruh area Jabodebek (Jakarta - Bogor - Depok - Bekasi). Keren!! Kota Jakarta kita tercinta bakal bisa menyamai Singapura dan Malaysia!! Bangga...



LRT Jabodebek yang sedang dikepmbangkan oleh PT. Adhi Karya ini berbeda dengan MRT karena kalau MRT jalurnya ada di bawah tanah seedangkan LRT memiliki jalur layang (elevated).


Layaknya pembangunan di kota metropolitan lainnya, PT. Adhi Karya mengembangkan juga LRT City. LRT City adalah kawasan hunian dengan konsep Transit Oriented Development yaitu hunian yang terintergrasi langsung dengan stasiun LRT Jabodebek. Konsep Transit Oriented Development ini merupakan konsep penataan kota yang dinilai paling tepat untuk solusi jangka panjang masyarakat Jakarta.


LRT City hadir dengan mengedepankan Connect, Compact, Transit, Mix, Shift, Walk, Densify dan Cycle sehingga akan memberikan kenyamanan bertempat tinggal, memajukan transportasi massal sehingga bisa berhemat waktu di jalan untuk bisa #Cepatdirumah dan punya cukup waktu me time dan quality time dengan keluarga.


Setya Adji Pramana (Project Manager Eastern Green - salah satu project LRT City Bekasi) mengatakan bahwa perkembangan LRT City merupakan upaya PT. Adhi Karya untuk memberikan kehidupan dan peradaban baru bagi masyarakat kaum urban di Jakarta dan kaum sub-urban di daerah penyangganya. 


Lokasi LRT City berada di titik nol kilometer stasiun LRT Jabodebek yang dikembangkan menjadi kawasan hunian dan komersial. Solusi cerdas dari PT. Adhi Karya nih untuk mengatasi problem kemacetan kota Metropolitan yang semakin parah.

Beberapa project LRT City antara lain:
- LRT City Sentul (Royal Sentul Park)
-LRT City Bekasi (Eastern Green)
-LRT City Jaticempaka (Gateway Park)
-LRT City Ciracas (Urban Signature)
-LRT City MT Haryono.

LRT City merupakan kawasan hunian mandiri yang lengkap, selain terkoneksi langsung dengan stasiun LRT, ada juga ruko, dan mall. Sebuah apartemen dengan fasilitas kolam renang, gym, resto dan cafe serta ruang terbuka untuk berolah raga dan bersosialisasi dengan tetangga.

Jadi, kalau dipikir-pikir lagi, kemacetan sangat erat sekali kaitannya dengan kualitas hidup serta kualitas waktu yang kita habiskan dengan keluarga. Bila ada satu kawasan dengan jarak 0 kilometer dari stasiun yang nantinya diharapkan jarak dari Depok / Bogor ke Jakarta hanya ditempuh dalam 20 menit. Belum lagi kawasannya akan sangat kondusif untuk menghabiskan waktu berolah raga bersama keluarga tercinta, serta beberapa cafe untuk hang out bersama teman-teman.


Nah, kalau kalian penasaran dengan LRT City, kalian bisa kunjungi booth LRT City di Indonesia Property Expo 2017 di JCC Senayah Hall A dari tanggal 11-20 Agustus 2017. Disana ada skema besar mengenai konstruksi LRT dan beberapa jalur yang nantinya dilewati oleh LRT Jabodebek. Informasi mengenai LRT City juga sangat lengkap. Atau kunjungi website dan social media LRT City di:

LRT City
www.lrtcity.com



No comments :

Post a Comment

Back to Top