Tuesday 28 November 2017

[FAMILY and PARENTING] Cordlife - Satu Kesempatan Satu Pilihan; Simpan Darah Tali Pusat Sekarang Untuk Masa Depan

Hi mom,

Sejak hamil Deston tahun 2010 lalu, aku mendadak jadi rajin membaca buku tentang kehamilan, menyusui dan buku-buku parenting. Ya, hampir setiap hari aku bisa ditemui sedang berjalan-jalan di toko buku. Dan aku pernah membaca iklan di salah satu majalah ibu dan anak yang sangat menarik perhatianku, yaitu mengenai Bank Darah Tali Pusat yang punya banyak sekali manfaat khususnya untuk kesehatan anak tercinta dan keluarga sedarahnya di masa mendatang. 

Mungkin masih banyak diantara mommy dan temen-temen wanita lainnya yang masih belum familiar mengenai Bank Darah Tali Pusat, padahal sel pada darah tali pusat sudah diakui dunia sangat efektif untuk membantu dalam terapi pengobatan berbagai penyakit seperti leukimia, anemia dan thalasemia.


Beberapa waktu lalu, aku bersama beberapa mommy hadir dalam acara yang digelar oleh PT. Cordlife Persada yang themanya "AWESOME - Awareness For Some People" yang bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya menyimpan darah tali pusat. Makanya aku ga sabar untuk berbagi dengan para mommy dan calom mommy pembaca setiaku untuk bisa lebih memberikan kesadaran akan hal ini.

Nah, di postingan kali ini aku akan bahas dengan lengkap seputar Darah Tali Pusat dan tempat penyimpanannya, dibaca terus yaa..

Darah Tali Pusat


Dari tadi kita ngomongin tentang darah tali pusat, tapi apa sih sebenarnya darah tali pusat itu?

Courtesy: https://www.cordlife.com/sg/cord-blood-banking

Darah tali pusat adalah darah yang ada pada tali pusat atau yang biasa kita sebut sebagai ari-ari atau plasenta (umbilical cord) yang dipotong saat proses persalinan. Maka dari itu darah tali pusat biasa disebut dengan darah plasenta. 

Masih ingatkah mommy dengan ari-ari atau plasenta yang keluar bersama dengan bayi saat melahirkan? Pada waktu aku melahirkan Deston, mama sudah mengingatkan kalau nanti ari-ari atau plasenta ini harus dicuci lalu dipendam dalam tanah atau dilarung di lautan lepas yang mitosnya akan membuat si anak sehat, pintar, wangi dan berwawasan luas.
Nyatanya, ini hanya mitos saja yang belum tentu kebenarannya lho mom!

Faktanya, di dalam tali pusat ini banyak tersapat sel punca yang memiliki karakteristik unik untuk regenerasi sel lainnya. Sel punca yang terdapat dalam darah tali pusat bisa kita kategorikan dalam 3 jenis sel punca yaitu:
1. Darah Tali Pusat, mengandung sel punca pembentuk darah (HSCs)
2. Membran Tali Pusat, mengandung sel punca pembentuk infrastruktur (Wharton Jelly) yaitu MSCs dan sel punca epitelial (EPSCs)
3. Jaringan Tali Pusat, mengandung sel punca pembentuk infrastruktur

Kelebihan HSCs:
bertanggung jawab untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan bertanggung jawab terhadap pembentukan sel darah. Bahkan saking uniknya sel punca yang terdapat dalam ari-ari atau plasenta ini mampu berubah menjadi berbagai bentuk tipe sel lainnya dalam darah sehingga bermanfaat untuk membantu meregenerasi sel yang rusak.

Courtesy: https://www.cordlife.ph/cord-blood


Kelebihan MSCs:
mampu digunakan untuk perbaikan jaringan, perbaikan sistem imun dan terapi pada pasien serangan jantung.

Courtesy: https://www.cordlife.ph/cord-lining

Kelebihan EPSCs:
Berguna dalam penyembuhan luka dan gangguan mata.

Courtesy: https://www.cordlife.ph/cord-lining

Namun sayangnya dengan mitos turun-temurun untuk memendam atau melarung ari-ari atau plasenta ini membuat kurangnya kesadaran terutama warga Indonesia mengenai pentingnya menyimpan sel darah atau sel punca yang terdapat dalam ari-ari atau plasenta padahal sel punca ini bila disimpan dengan tepat akan menjadi pengobatan yang efektif untuk si anak sendiri dan kerabat sedarahnya lho.

Pentingnya Menyimpan Sel Punca Darah Tali Pusat


Seberapa penting sih menyimpan sel punca dari darah tali pusat? Jawabanku: SANGAT PENTING!

Sampai saat ini hasil penelitian menunjukkan bahwa sel darah tali pusat mampu menjadi terapi yang efektif untuk lebih dari 85 jenis penyakit seperti Leukimia, kelainan darah, tumor solid, kelainan imun, atau kelainan metabolisme. Hal ini sangat mungkin kedepannya akan lebih banyak lagi penyakit yang bisa dibantu dengan terapi sel punca dari darah tali pusat.



Proses pengambilannya pun jauh lebih mudah karena dilakukan sesaat setelah bayi dilahirkan dimana prosesnya cepat, aman dan tidak menyakitkan bagi si ibu maupun bayi, ungkap dr. Ardiansjah Dara, SpOG (dokter spesialis kebidanan dan kandungan).

Kalau penyakit seperti leukimia dan kelainan darah bukannya saat ini bisa disembuhkan dengan cangkok sumsum tulang? Pertanyaan ini sempat terlintas dipikiranku.
Tepat saat itu ternyata dr. Meriana Virtin (medical advisor PT. Cordlife Persada) menjelaskan bahwa untuk melakukan cangkok sumsum tulang masih banyak kekurangannya seperti butuh waktu untuk ekstraksi pada sumsum pendonor, beresiko tinggi  dan profile sel puncanya harus sama persis dan identik dengan calon penerima donor.


Berbeda dengan sel punca dari sumsum tulang dan sel punca dari darah tepi, sel punca dari darah tali pusat relatif lebih rendah resiko dan siap digunakan kapan saja saat dibutuhkan. 

Dan faktanya, sel punca dari darah tali pusat berpeluang 100% cocok sempurna untuk terapi bagi dirinya sendiri (si bayi), kecocokan 25% sempurna dan 50% sebagian untuk terapi bagi sadura kandungnya, serta 50% kecocokan sebagian untuk orang tuanya.
Sangat besar kemungkinan bisa digunakan untuk keluarga intinya, bahkan dari penelitian 3 tahun belakangan ini menunujkkan kelangsungan hidup hingga 95% bagi pasien yang mendapat transplantasi sel punca dari keluarga intinya.


Proses Pengambilan dan Penyimpanan Darah Tali Pusat dan Membran Tali Pusat


Penasaran bagaimana proses pengambilan darah dan membran tali pusat? Ternyata caranya mudah dan hanya berlangsung selama 5 menit, dan sekali lagi ini tidak menyakiti si bayi maupun si ibu.

Courtesy: https://raychua.com.au/2011/07/16/cord-blood-banking/
Berikut cara pengambilan darah tali pusat:
1. Sesaat setelah bayi lahir, dokter akan melakukan klem pada tali pusat.
2. Dokter akan membersihkan bagian tali pusat yang akan ditusukkan jarum untuk mencegah kontaminasi.
3. Darah diambil dengan jarum suntik (seperti halnya mengambil darah pada tangan saat mommy sekalian cek darah). Darah akan diambil sebanyak-banyaknya bila kondisi memungkinkan.
Saat melakukan proses ini dokter akan tetap memperhatikan kondisi Ibu an Bayi karena merekalah prioritas utama.


Berikut cara pengambilan membran tali pusat:
1.Sesaat setelah darah tali pusat diambil, tali pusat akan dipotong sepanjang 10cm.
2. Tali pusat dibersihkan di laboratorium dan dipotong-potong untuk dimasukkan dalam tabung.
3. Tali pusat disimpan dalam tabung sebelum proses kriopreservasi (dimasukkan dalam tangki dengan suhu -190 derajat celsius, dan nitrogen cair digunakan untuk mempertahankan suhu stabil di dalam tangki)
4. Menyimpan membran tali pusat dalam bentuk aslinya akan memungkinkan orang tua untuk dapat melakukan ekspansi sesuai denagn kebutuhan pada saat akan digunakan untuk transplantasi.



World Cord Blood Day


Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesempatan menyimpan darah tali pusat, ditetapkanlah tanggal 15 November di seluruh dunia sebagai World Cord Blood Day yaitu satu hari dimana kita diingatkan kalau hanya memiliki satu kali saja kesempatan untuk menyimpan sel darah tali pusat untuk masa depan keluarga yang sehat. Ya, satu kali saja lho kesempatannya karena darah tali pusat ini harus diambil saat proses persalinan dan harus saat itu juga.

Aku tentu senang sekali sebagai seorang ibu yang tahu banget pentingnya menyimpan darah tali pusat berkat majalah yang aku baca saat hamil. Namun sedikit menyesal juga karena melewatkan kesempatan menyimpan darah tali pusat Deston saat melahirkannya di tahun 2010 lalu. Ini dikarenakan saat itu belum ada kantor cabang bank darah tali pusat di Indonesia jadi pilihannya saat itu aku harus melahirkan di Singapore atau meminta perwakilan dari Singapore untuk datang ke Indonesia dan mengambil sel darah tali pusat saat aku melahirkan. Bisa dibayangkan donk seberapa besar biayanya kalau harus disimpan di Singapore??

Kabar baiknya adalah untuk mommy jaman now, bank darah tali pusat sudah ada kantor di Indonesia yaitu di PT. Cordlife Persada.

PT. Cordlife Persada


PT. Cordlife Persada merupakan anak perusahaan dari Cordlife Group Ltd. Singapore yang merupakan perusahaan penyedia jasa kesehatan ibu dan anak. Tidak hanya menyediakan jasa penyimpanan darah tali pusat dan membran tali pusat saja, namun Cordlife juga menyediakan pemeriksaan Non-invasive Prenatal Testing (NIPT) yaitu tes awal kehamilan untuk mengetahui kelainan kromosom bawaan pada bayi dan ada juga MetaScreen yaitu screening kelianan metabolisme bayi dengan menggunakan urine sehingga tidak menyakiti bayi.

Selayaknya menyimpan benda berharga, darah tali pusat perlu disimpan pada tempat yang terpercaya kan.. Cordlife sudah berpengalaman selama 16 tahun sebagai penyedia jasa penyimpanan darah tali pusat dan membran tali pusat. Sudash ga perlu diragukan lagi karena Cordlife juga sudah mengantongi ijin operasional dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia sebagai salah satu bukti nyata darah tali pusat dan membran tali pusat bayi anda disimpan dan diproses dengan baik.

Mengapa Harus Cordlife?


Cordlife sebagai penyedia jasa penyimpanan darah tali pusat dan membran tali pusat sudah berpengalaman selama lebih dari 16 tahun untuk meneliti dan terus mengembangkan segala hal baik mengenai sel punca.


Bahkan salah satu narasumber yang hadir pada acara ini, Ibu Fanny Novia sudah mempercayakan Cordlife untuk menyimpan darah tali pusat anak keduanya. Selaku Brand Ambassador Cordlife, Ibu Fanny juga bercerita pengalaman pahitnya memiliki anak pertama yang menderita Trisomy atau kelainan kromosom dan hanya sempat bertahan hidup selama 30 hari. Aku juga ingat beberapa bayi lucu yang sempat viral karena meninggal akibat Trisomy, akan lebih baik jika mom-to-be terutama di trimester 2 atau 3 sudah mulai mencari tahu mengenai penyimpanan darah tali pusat di Cordlife, karena ini merupakan investasi kesehatan yang sangat berharga.

Namun, ada beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum memilih bank darah tali pusat, seperti:

1. Memiliki laboratorium yang terakdreditasi dan memiliki ijin opersional

Cordlife sudah memiliki ijin operasional dari Kemenkes, laboratorium yang sudah terakreditasi oleh American Association of Blood Bnaks dan Foundation for the Accreditation of Cellular Therapy, serta memiliki tempat penyimpanan di Indonesia. Laboratorium Cordlife terdapat di Jakarta dan Singapore dan dikelola oleh bioteknologis yang berkualitas tinggi dan berpengalaman. Semua fasilitas penyimpanan dilakukan secara ketat dan dilengkaspi sistem perlindungan kebakaran yang canggih.

2. Memiliki sistem penyimpanan tercanggih, Sepax2



Sepax2 merupakan sistem pemrosesan darah tali pusat secara otomatis, dengan teknologi buatan Swiss yang mampu menghasilkan hingga 99,46% sel berinti. Sistem prosesnya tertutup sehingga mencegah dari segala kontaminasi. Cara prosesnya juga satu unit darah tali pusat untuk satu waktu untuk menghindari kontaminasi.

3. Memiliki riwayat pelepasan unit darah tali pusat untuk transplantasi.


Sampai saat ini, Cordlife sudah pernah mengirimkan kepada sekitar 300 keluarga untuk keperluan terapi untuk lebih dari 50 indikasi penyakit. Cerita nyatanya bisa kalian simak di testimoni berikut.
Pada tahun 2001 Codlife menjadi bank darah tali pusat swasta yang pertama kali merilis sel punca dari darah tali pusat untuk transplantasi terapi Leukimia di Singapura.
Pada tahun 2005 Cordlife bekerjasama dengan dr. Keith Goh untuk melakukan transplantasi sel punca pertama kalinya di Singapura untuk penyakit Cerebral Palsi.
Tahun 2008 bersama dr. Michal Chez mulai memperkenalkan sel punca untuk terapi autisme.

4. Memiliki Sistem layanan kurir untuk pengambilan darah tali pusat yang telah dikumpulkan.

Cordlife akan menjamin kurir datang tepat waktu saat melahirkan dan akan dikirim tepat waktu. Tidak akan hilang atau rusak diperjalanan, serta kurir akan menjaga suhu tetap stabil sampai darah tali pusat dan membran tali pusat diterima di laboratorium.
Hal ini berlaku sama ke seluruh Indonesia, jadi tidak harus melahirkan di rumah sakit yang berlokasi di Jakarta saja, karena kurir Cordlife ada di seluruh pelosok tanah air lho!

5. Memiliki jaringan darah tali pusat yang besar

Cordlife berpusat di Singapura dan memiliki lab serta fasilitas yang sama baiknya di Singapura, Hong Kong, India, Indonesia, Filipina dan Malaysia.

6. Terjamin dengan Cordlife Care 360


Semakin nyaman dan terpercaya dengan Cordlife Care 360 yang akan menjamin garansi, tambahan perlindungan asuransi, penanggungan biaya pemeriksaan dan tes, jaminan perlindungan 3 generasi, jaminan transplantasi, serta yang tidak kalah penting adalah jaminan komplikasi kehamilan termasuk pre-eklampsia atau kelainan bawaan saat lahir misalnya penyakit jantung bawaan atau kecacatan.

Nah, bagaimana setelah membaca penjelasanku diatas mengenai pentingnya menyimpan sel darah tali pusat dan tentunya menyimpan di tempat yang tepat dan terpercaya, apakah mom and dad berminat untuk menyimpan darah tali pusat yang sangat berharga ini? Ada baiknya mulai dipikirkan meskipun baru merencanakan kehamilan karena semakin awal akan semakin baik karena perlindungannya lengkap hingga komplikasi kehamilan. 

Jadi bagaimana caranya untuk bergabung dengan Cordlife?


Mudah saja, hanya ada 5 langkah sederhana untuk bisa bergabung untuk menyimpan darah tali pusat di Cordlife:
1. Mendaftar ke Cordlife (Telp: 021-83797424) untuk mnegatur jadwal presentasi. Ini penting untuk menjelaskan lebih detil mengenai proses pengambilan, penyimpanan hingga tranplantasi jika amit-amit dibutuhkan.
2. Dapatkan Collection Kit. Collection Kit berisi semua peralatan yang nantinya akan digunakan oleh dokter kandungan kalian untuk proses pengambilan darah dan membran tali pusat.
3. Informasikan pada dokter kandungan kalian. 
4. Membawa Collection Kit anda pada hari persalinan.
5. Hubungi Cordlife saat anda tiba di rumah sakit dan setelah proses kelahiran. Kurir akan datang dalam jangka waktu maks 12 jam untuk mengambil collection kit dan mengirimkannya ke lab. Biasanya kurir sudah siaga koq saat hendak melahirkan, gercep lah kurirnya Cordlife. :)

Yup, semudah itu!! Untuk informasi lebih jelas mengenai cara bergabung silahkan klik disini.

Bagaimana dengan harganya?


Berbeda dengan saat aku melahirkan dulu yang harus melahirkan di Singapura dan harus meminta kurir datang dari Singapura, sekarang Cordlife sudah punya laboratorium sendiri di Jakarta maka biaya pun sekarang jauh lebih terjangkau. Kalau bisa dibilang hanya seperti secangkir kopi pagi di coffeshop langganan mom and dad koq.

Range harga bisa diatur sesuai kebutuhan dan dibayarkan dalam jangka tahunan per 10 tahunan atau langsung untuk 21 tahun masa penyimpanan darah tali pusat. hanya dengan  harga mulai dari 1,5juta per tahun, jumlah yang affordable untuk investasi kesehatan 3 generasi lho.
Klik disini saja untuk mengisi form supaya mendapat penjelasan lebih jelas mengenai range harga nya..

One Chance, One Choice


Seperti slogan Cordlife, One Chance One Choce, mulailah pertimbangkan berinvestasi kesehatan dari sel punca dari darah tali pusat karena kesempatan untuk mengambil darahnya hanya bisa sekali saat melahirkan untuk pilihan kesehatan 3 generasi mendatang.

Informasi lebih lengkap mengenai Cordlife bisa mom and dad baca di website nya atau ikuti di social medianya berikut:


PT. Cordlife Persada (A Subsidiary of Cordlife Group Limited)
Corporate Office & Laboratorium
Infinia Park Blok C 100 Jl. Dr, Sahardjo No 45
Manggarai - Tebet
Jakarta Selatan 12850
Indonesia
021-83797424
info@id.cordlife.com

Bandung : 022-4233928
Medan: 061-4148087
Surabaya: 031-5016030

See you on my next post, mom.. Semoga postingan kali ini bermanfaat buat mom and dad semuanya..





Saturday 25 November 2017

[EVENT REPORT] Serunya Merayakan Hari Anak Internasional Bersama Hero Peduli

Hi mommies,

Setiap tanggal 20 November kita merayakan  Hari Anak Internasional lho, jadi bukan hanya hari anak Indonesia saja tapi seluruh anak di dunia punya hari khusus dimana diperingati sebagai hari kepedulian akan pendidikan dan kesejahteraan anak. Beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 22 November 2017 aku hadir ke Giant Extra CBD Bintaro untuk mengikuti perayaan Hari Anak Internasional yang diadakan oleh Hero Peduli. Ada beberapa kegiatan disana yang seru banget dan ada diskusi parenting dengan tema kekinian yaitu "Gadget 101 For Kids" yang patut disimak sebagai orang tua yang peduli akan perkembangan anak-anak kita. Makanya dibaca yah sampai selesai..


Hero Peduli - Giant Faunatic

Hero Peduli merupakan program yang dicanangkan oleh Hero Grup untuk kegiatan seperti salah satunya memperingati Hari Anak Internasional seperti yang aku ikuti kali ini. Di tahun ini Hero Peduli mengajak anak-anak dari sekitar 48 sekolah untuk mengikuti lomba gambar Giant FAUNATIC.

Lomba menggambar ini sukses diikuti oleh lebih dari 300 anak sekolah dan dilakukan penjurian yang ketat untuk memilih 10 pemenang Giang Faunatic yang naninya karya gambar nya akan dicetak dalam bentuk reusable bag yang akan dijual di Giant Store seluruh Indonesia.

Program yang keren dan membanggakan hasil karya anak Indonesia ini wajib dicontoh supaya anak-anak Indonesia bisa termotivasi untuk melakukan kegiatan yang positif dan berprestasi. Setuju ga mom??

Diskusi Parenting - Gadget 101 For Kids

Selain nanti ada pengumuman 10 pemenang Giant Faunatic, para orang tua dan undangan yang hadir yang memang kebanyakan guru dan orang tua, disuguhi diskusi parenting yang menurutku sangat diperlukan di era millenial seperti sekarang ini.

Gadget bagi anak-anak kita sudah bagaikan segaanya, seakan sehari anak-anak jaman sekarang tidak bisa hidup tanpa pegang smart phone atau ipad. Bahkan tidak jarang kita lihat di pusat perbelanjaan, anak usia pra sekolah sudah sangat fasih menggunakan gadget.


"Perkembangan teknologi yang sangat dinamis membuat para orang tua harus pintar dan cermat dalam mengawasi penggunaan gadget pada anak, karena di era digital ini tidak mungkin menghindarkan anak dari gadget karena ada peranan positif dari gadget untuk tumbuh kembang anak." Ujar Pak Tony Mumpuk selaku GM Corporate Affairs Giant.



Talkshow kali ini dibawakan oleh narasumber seorang Psikolog, penulis buku Raising Children in Digital Era, sekaligus Komisioner Komnas PErlingdungan Anak Indonesia yaitu Ibu Elizabeth Santosa.

Beberapa point penting yang bisa aku simpulkan dari penjelasan Ibu Lizzie  antara lain:

Kenali dampak positif dan negatif dari gadget


Saat orang tua dihadapkan dengan anak yang lebih sering bermain gadget, maka kebanyakan orang tua akan menyebutkan dampak negatif dari gadget pada anak mereka. Padahal gadget adalah hal yang penting di jaman sekarang untuk memperoleh banyak ilmu baru yang bahkan tidak diajakrkan di sekolah.
Pengalaman dari anakku, Deston sudah pandai berbahasa Inggris dan bahkan bahasa Rusia karena belajar dari film-film kartun di Youtube. Bukankah ini hal positif untuk perkembangan anak?
Selain itu, gadget mampu menunjang materi belajar anak, anak-anak bisa mempunyai banyak komunitas dan teman (ini tentunya perlu juga pengawasan orang tua), serta mampu melatih kreativitas anak.
Anak-anak jaman sekarang lebih kritis dan lebih pintar karena ditunjang oleh fasilitas gadget untuk belajar banyak hal dari games, google dan youtube. Tidak seperti kita jaman kecil hanya ada buku komik dan majalah Bobo yah mom.. Hehehe..

Gadget bila digunakan sebagaimana mestinya dan sesuai aturan mainnya memang hasilnya akan positif bagi anak. Tapi kenali tanda-tanda anak anda sudah mulai kecanduan, seperti anak akan marah jika aktu bermain gadget sudah habis, prestasi belajar menurun, perkembangan motorik halus menurun dan lain sebagainya.
Tidak jarang kita temui sekarang anak kecil masih usia SD awal sudah menggunakan kacamata, ini pun emrupakan dampak negatif gadget di jaman sekarang. Kurangnya pantauan orang tua mengakibatkan anak terlalu asyik main gadget dengan posisi menonton atau bermain yang tidak sehat mengakibatkan kesehatan tulang dan kesehatan matanya terganggu.
Biasakan anak menonton atau bermain dengan gadgetnya dalam posisi duduk tegak yang sehat agar jarak pandang dan posisi tulang punggung tidak terganggu.

Kapan usia yang tepat untuk mengenal gadget?

Hayooo mom kapan usia yang tepat untuk anak mulai dikenalkan gadget????
Banyak mom yang berpikir setelah membaca ulasan diatas akan membuat batasan yang jelas mengenai usia perkenalan dengan gadget.
Jangan terlalu khawatir mom. Ibu Lizzie mengatakan anak di era millenial atau anak generasi net sekarang ini perlu dikenalkan gadget sedini mungkin. Karena ada banyak games anak usia dini untuk belajar mengucapkan kata, belajar mengenal huruf dan angka juga.
Namun, untuk mengenal social media seperti punya email sendiri, facebook, twitter dan lain sebagainya sebaiknya dikenalkan saat usia diatas 13 tahun. Usia dimana si anak sudah siap secara emntal untuk bersikap cukup dewasa dengan gadgetnya. Tapi tetap diperlukan pantauan langsung dari orang tua untuk tetap membatasi penggunaannya.

Batasan penggunaan gadget

Seperti apa aturan main dengan gadget yang benar?
Ternyata rata-rata jam penggunaak gadget yang efektif adalah sekitar 2 jam per hari. Tapi tentunya hal ini tentative, ada anak yang bisa dapat jam lebih panjang saat weekend.
Dan tentunya hal ini harus diiringi dengan penyelesaian tanggung jawab seperti sudah mengerjakan pr, sudah belajar, sudah merapikan mainan atau kamar tidurnya terlebih dahulu sebelum mendapatkan hak bermain gadget.

Tips memilih games yang tepat


- ESRB (Entertainment Software Rating Board)
Selalu cek apakah games yang anak mainkan adalah sesuai dengan usia nya atau tidak, kalau aku biasanya sebelum memberikan games pada Deston ada baiknya aku mencoba bermain terlebih dahulu. Pastikan games yang anak mainkan adalah yang sesuai perkembangan usianya dan sesuai dengan norma aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan suami dan anak.

- Interaksi dan keterlibatan orang tua
Sesekali ajak anak anda bermain games bersama anda, ini akan membuat bonding yang kuat antara orang tua dan anak. Selain itu, kebiasaan bermain bersama akan meningkatkan kemampuan interaksi anak. Karena kebanyakan anak-anak yang bermain games sendiri tanpa didampingi orang tua, akan cenderung pendiam dan kurang memiliki rasa kepekaan terhadap sekitarnya.

Seperti itulah kurang lebih penjelasan dari Ibu Lizzie sebagai narasumber yang sudah banyak menemui kasus anak-anak yang kecanduan dengan gadget. Semoga ini bisa membantu para orang tua untuk bisa lebih bekerjasama dalam menentukan aturan bermain gadget pada anak. Dan bila sudah mulai memperkenalkan gadget pada anak, sebaiknya seimbangkan dengan kegiatan fisik juga seperti tetap menyediakan waktu untuk anak-anak bermain bersama tetangga, bersepeda sore hari atau berlari di sekitar komplek rumah. Agar perkembangan otak bisa tetap seimbang dengan perkembangan motorik, mengingat bermain gadget pastinya agak kurang memunculkan kecerdasan motorik.

Di akhir acrara, diumumkan 10 pemenang dari lomba Giant Faunatic, dan berikut adalah pemenangnya:
1.Hapsari Nisrina Adi Rizky
2. Fira Khairunisa Yulifar
3. Charlene Josephine
4. Cornelius Kenneth Riffianto
5. Sherly Vermont Kwerni
6. Keiko Audrine Jovita
7. Faezya Zahra Anindita
8. Farell Rizky Hidayat
9. Wulan Anjany
10. Cheche Kirani


Karya-karya anak Indonesia ini akan segera dicetak dalam reusable bag yang dijual di Giant seluruh Indonesia, gambar aneka hewan dan lingkungan ini juga merupakan kontribusi Giant untuk membantu mensuksekan gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020.
Oleh sebab itu juga dicetak dalam reusable bag agar masyarakat Indonesia bisa mengurangi penggunaan kantong plastik.

Terimakasih mom yang sudah bersedia membaca tlisanku ini, semoga bisa bermanfaat untuk mommy semua terutama dalam memelihara lingkungan dan mendidik anak kita di era net ini.
See you on next post mom!


[EVENT REPORT] Launching JBL Jr - Dukung Kreatifitas Musik Si Kecil dengan Headphone Ramah Anak

Hi mom,

Sebagai anak yang dibesarkan dalam keluarga pecinta musik, aku sangat menyukai musik. Apalagi sekarang suamiku juga berprofesi sebagai pemusik. Kami berdua ingin darah seni ini mengalir pada anak kami Deston. Jadi sejak Deston masih di dalam perut, kami sudah rutin memperdengarkan beberapa aliran musik pada Deston dengan tujuan nantinya dia akan meyukai seni musik.

Tanpa ingin memaksakan Deston menyukai jenis musik tertentu, kami memang sengaja memperdengarkan semua jenis aliran musik, tapi Deston ternyata suka musik klasik dan pop. Deston suka sekali mendengarkan musik dan menyanyi dari ipod atau smartphone. Kadang, supaya tidak mengganggu orang disekitarnya, daddy sering meminjamkan headphone nya untuk digunakan oleh Deston. Tapi namanya juga masih kecil, ukuran headphone dewasa sangat tidak nyaman bagi anak-anak dan apabila headphone digunakan Deston untuk main games, pasti deh volume nya hampir full. Ini sangat tidak baik untuk kesehatan telinganya yang masih cenderung sensitif. Daddy sempat berpikir seandainya ada headphone untuk anak-anak pasti Deston akan senang.


Nah, ternyata ga lama setalah Daddy berharap ada Headphone untuk anak-anak, ternyata JBL mengundang kami untuk hadir ke acara launching JBL Jr di Gramedia Pondok Indah Mall pada tanggal 7 November 2017 yang lalu.

Siapa sih yang ga tau merek JBL Harman Kardon?? Kalau kalian pecinta musik, film atau video games pastinya sudah akrab dengan brand yang terkenal dengan suaranya yang jernih dan membahana ini.

Dengan kualitas top dari JBL, JBL memperkenalkan JBL Jr, Headphone yang khusus dirancang untuk kebutuhan musik si kecil dengan fitur anak-anak dan khusus dirancang untuk telinga anak-anak. Wahhhh kami seneng banget donk pastinya, apalagi Deston..

Kelebihan JBL Jr




Apa sih yang membedakan JBL Jr dengan headphone yang lainnya?
Jadi, JBL Jr memiliki fitur-fitur ramah anak seperti:



- Fitur JBL Safe Sound, yang akan memastikan batas volume maksimal 85dB yang merupakan gelombang volume suara yang aman untuk anak-anak. (dibandingkan headphone dewasa yang mencapai 125dB)
- Bantalan telinga 3D Axis Rotation yang secara otomatis akan menyesuaikan dengan ukuran telinga anak sehingga dapat emnutupi bagian telinga anak dengan sempurna namun tetap nyaman
- Teknologi Passive Noise Cancellation, agar si kecil tetap dapat menikmati audio dengan jernih di lingkungan ramai dan berisik seperti di dalam pesawat.
- Desain luar yang solid dirancang agar dapat menghadapi getaran atau gesekan berat, sehingga tidak mudah rusak walaupun penggunanya adalah anak-anak.
-Mudah dilipat dan portable, sehingga tetap bisa dibawa saat travelling agar anak tidak jenuh saat bepergian.

Beberapa seri JBL Jr


Ada 2 seri JBL Jr, yaitu JBL Jr 300BT (899.000IDR) dan JBL Jr 300 (549.000IDR).



JBL Jr 300BT dapat dikoneksikan dengan smart device orang tua melalui bluetooth. Ini akan lebih nyaman untuk digunakan anak yang lebih kecil karena tidak ada kabel yang mengganggunya saat digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Untuk JBL Jr 300BT mampu menyala/playing time selama 12 jam jika baterai nya full. Serta memiliki fitur quick charge, 10 menit charging sama dengan 1 jam playing.
Warna yang tersedia untuk JBL Jr 300BT adalah Punky Pink, Rocker Blue, dan Tropic Teal.

JBL Jr 300 masih menggunakan kabel dan menurutku akan lebih cocok untuk anak yang lebih besar dan tiak terlalu banyak aktivitas fisik saat menggunakan headphone. Menggunakan kabel pipih anti kusut jadi tidak mudah putus atau rusak ketika digunakan oleh si kecil.
Warna yang tersedia untuk JBL Jr 300 adalah Spider Red, dan Ice Blue.

Kedua seri JBL Jr ini di dalam box nya sudah tersedia sticker untuk dapat ditempel dan dipersonalisasi sesuai keinginan si kecil. 




Naura - Brand Ambassador JBL Jr





Di acara ini juga diperkenalkan Brand Ambassador untuk JBL Jr, tidak lain adalah Adyla Rafa Naura yang saat ini sedang beken jadi idola anak-anak.
Menurut Kazuo Sawachi (Country Manager Harman Indonesia),dipilihnya Naura adalah karena Naura sosok yang tepat dimana menjadi idola anak-anak saat ini, cinta terhadap musik, semangat dan ceria serta gayanya yang stylish sangat menggambarkan tujuan produk JBL Jr ini.




Naura merupakan penyanyi cilik yang saat ini sangat diidolakan. Artis cilik berusia 12 tahun yang memiliki banyak prestasi mulai dari merilis album, menulis buku, hingga bermain fil layar lebar Naura dan Genk Juara. Naura juga pernah memenangkan AMI Awards untuk kategori penyanyi cilik terbaik di tahun 2015 dan 2016.
Maka dari itu tidak heran kalau Naura terpilih menjadi Brand Ambassador JBL Jr.

Sepulangnya dari acara launching JBL Jr ini, ternyata Deston langsung minta dibelikan.. Hahaha.. Kita tunggu natal nanti yah buat hadiah natal Deston.




Nah, kalau mommy semua punya anak yang gemar mendengarkan musik atau bermain games ada baiknya mulai pilih headphone yang nyaman digunakan oleh si kecil dan juga sangat aman untuk kesehatan telinganya seperti beberapa fitur menarik dari JBL Jr ini.
Tertarik untuk mencoba??






x
Back to Top