Hi mom,
Mendidik rasa tanggung jawab untuk anak tentunya harus dimulai sejak dini. Sehingga saat tiba waktunya si kecil masuk usia 7-12 tahun dimana rata-rata anak usia ini sudah mendapatkan uang saku dan bisa jajan sendiri maka si kecil pun bisa bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan sederhana yang dimilikinya. Apalagi di jaman sekarang ini tidak cukup hanya kecerdasan saja tapi attitude dan literasi juga harus dimiliki seorang anak untuk menghadapi dunia.
Di jaman serba cepat seperti sekarang ini, anak kecil pun bisa memperoleh uang hanya dengan bermodal gadget dan sosial media. Namun kadang hal ini tidak diimbangi dengan literasi keuangan yang dimilikinya. Alasan inilah yang menggugah Prudence Foundation, Prestasi Junior Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menghadirkan Cha-Ching Curriculum terutama untuk anak kelas 3 Sekolah Dasar. Sebelum aku bahas lebih lanjut, pasti ada diantara moms yang bingung apa itu Cha-Ching kan, yuk kita kenalan dengan Cha-Ching lebih dulu..
Cha-Ching
Cha-Ching merupakan sebuah video animasi tentang 6 orang karakter anggota grup band Cha-Ching. Bukan sekedar video animasi, Cha-Ching pertama kali dibuat oleh Prudence Foundation pada tahun 2009 karena adanya krisis ekonomi di Asia. Tujuan utama dibuatnya Cha-Ching adalah untuk menanamkan tanggung jawab keuangan dan pengelolaannya untuk generasi anak-anak kita.
Beberapa karakter dalam Cha-Ching adalah Prudence yang menggambarkan seorang anak yang memiliki pengelolaan dan perencanaan keuangan yang baik, ada juga Bobby yang cenderung boros dan sering bingung saat uangnya habis. Zul, menggambarkan karakter pekerja keras dan suka menabung. Pepper, seorang anak yang suka sekali berbelanja. Charity, anak perempuan penjual cupcake dan sebagian besar hasil penjualannya selalu disumbangkan ke badan amal. Terakhir ada Justin, penjual lemonade yang juga gemar menabung dana darurat di dalam celengan.
Cha-Ching selalu menerapkan urutan pengelolaan keuangan mulai dari Earn (peroleh), Save (menabung), Spend (belanjakan) dan Donate (sumbangkan). Urutan inilah yang secara tidak langsung diajarkan pada si kecil dan beberapa kasus pengelolaan uang yang terjadi sehari-hari.
Tanpa disangka Cha-Ching sangat didukung oleh para orang tua di beberapa belahan dunia. Cha-Ching juga muncul beberapa menit di Cartoon Network sebagai upaya literasi keuangan sejak dini. Karena dukungan para orang tua inilah, Cha-Ching akhirnya bisa resmi masuk dalam kurikulum tambahan di sekolah-sekolah negeri. Hingga akhirnya masuk juga di kurikulum SD Negeri di Indonesia.
Cha-Ching Curriculum
Akhirnya di beberapa negara diterapkan Cha-Ching Curriculum sebagai kurikulum tambahan bagi anak usia 7-12 tahun. Cha-Ching Curriculum dibuat dengan sangat menarik, seru, interaktif dan pastinya ada sesi nonton video Cha-Ching bersama.
Di Indonesia, Cha-Ching Curriculum sudah diujicobakan di area Jawa Timur dan Sidoarjo. Hasilnya, anak-anak menjadi antusias untuk memperoleh uang dan menabung serta mengelola uang jajan dengan lebih bijak. Apalagi kuisioner untuk orang tua yang anak-anaknya mengikuti Cha-Ching Curriculum menunjukkan bahwa 98% orang tua sangat setuju dan cukup terbantu mengajarkan pola keuangan pada anak-anak mereka.
Kesuksesan inilah pada akhirnya Cha-Ching Curriculum punya target tahun 2019 ini Cha-Ching Curriculum mulai diterapkan pada SD Negeri di DKI Jakarta. Aku senang sekali bisa menjadi bagian dan menyaksikan acara peresmian dan Pelatihan Guru untuk program Cha-Ching Curriculum untuk area Jakarta Selatan beberapa waktu lalu di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Event Peluncuran & Pelatihan Guru - Program Pendidikan Cerdas Keuangan "Cha-Ching Curriculum"
Cha-Ching Curriculum disesuaikan untuk mendukung kebutuhan pendidikan literasi keuanganp ada anak usia sekolah. Nantinya diharapkan anak-anak usia 7-12 tahun bisa membuat rencana pelajaran terstruktur dan terorganisir sejak dini.
"Kecerdasan keuangan adalah salah satu ketrampilan hidup yang harus dimiliki sejak masih muda. Hal ini akan membantu anak memiliki sikap bertanggung jawab atas uang yang mereka pegang dan bisa mengelolanya dengan baik." ungkap Ibu Vivian Lau selaku President Junior Achevement Asia Pacific.
Seperti dikatakan juga oleh Bp. Marc Fancy selaku Excecutive Director Prudence Foundation bahwa tujuan "Cha-Ching Curriculum" ini adalah siswa bisa mengerti konsep pengelolaan uang secara sederhana seperti dari mana uang berasal, bagaimana cara menggunakan uang, kenapa harus ditabung dan bagaimana cara membelanjakan uang dengan bijaksana.
Disini para guru wali kelas 3 di beberapa SD Negeri area Jakarta Selatan secara langsung dihadirkan dan dilatih untuk bisa menyampaikan materi Cha-Ching Curriculum untuk siswa didiknya dengan benar dan interaktif.
Semua materi akan disampaikan dalam 6 sesi pertemuan antara guru wali kelas 3 dengan siswa didik. Bagi siswa yang berhasil mengikuti semua sesi akan mendapatkan sertifikat, ini juga merupakan suatu kebanggaan untuk anak-anak.
Acara diakhiri dengan peresmian dan peluncuran Cha-Ching Manajemen yang dilakukan oleh perwakilan dari Prestasi Junior Indonesia, Junior Achievent Asia Pacific, Prudencial, Prudence Foundation dan Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Nah untuk mom and dad yang anaknya bersekolah di sekolah swasta seperti Deston juga, jangan khawatir karena materi video animasi Cha-Ching juga bisa ditonton di channel Cartoon Network atau youtube di link berikut, https://youtu.be/Iep17ekIbn4
Semoga dengan menyaksikan dan mengikuti cerita Prudence, Bobby, Zul, Charity, Pepper dan Justin bisa mengajak kita semua khususnya anak-anak kita bisa semakin melek literasi keuangan demi masa depan lebih baik dan dunia yang penuh peluang.
Informasi lebih lanjut https://www.prudential.co.id/id/our-company/media/prudential-news/2019/peluncuran-kurikulum-cha-ching-2019/