Thursday 10 June 2021

Jam Makan Serat; Tumbuhkan Kebiasaan Makan Serat Buat Si Kecil

Hi moms,

Kalau berbicara mengenai serat, tentu kita akan langsung ingat buah dan sayuran yang memang salah satu bahan pangan yang kaya akan serat. Namun yang menjadi masalah adalah kebanyakan anak-anak di Indonesia kurang menyukai sayuran hijau. Oleh karena itulah, hampir 95% anak Indonesia termasuk dalam kategori yang kekurangan serat menurut data Riset Kesehatan Dasar. Apakah anak kita juga termasuk di dalamnya? Jangan bingung dulu nih moms, yuk kita kenali apa manfaat serat, dan tips Jam Makan Serat agar si kecil tetap mendapatkan asupan serat harian yang tercukupi..



Pencernaan ternyata mempengaruhi 70% komponen sistem daya tahan tubuh. Tidak heran kalau para ahli gizi mengibaratkan penceranaan sebagai otak kedua. Karena jika pencernaan sehat, tentunya kita akan bisa beraktifitas dengan maksimal, belajar dan bermain dengan baik. Tentu para mom yang anaknya sering mengalami konstipasi atau susah buang air besar paham akan hal ini.

Agar pencernaan tetap sehat, kunci utamanya adalah nutrisi yang seimbang dan asupan serat yang cukup. Aku termasuk mommy yang concern dengan kesehatan pencernaan anakku, maklum saat aku kecil aku susah sekali makan sampai sering konstipasi. Maka dari itu aku tidak ingin hal ini terjadi pada Deston. Dan senang sekali beberapa waktu lalu aku sempat mengikuti webinar bersama Bebeclub untuk peluncuran kampanye "Jam Makan Serat" yang digagas oleh Bebeclub.

Dalam acara ini, hadir narasumber Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) selaku dokter anak dan ahli gizi, ada juga Prof. DR. Dr. Saptawati Bardosomo, Msc selaku ahli nutrisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 


Membahas mengenai kesehatan pencernaan, dr Ariani menjelaskan beberapa manfaat serat yang sangat penting bagi tumbuh kembang si kecil, seperti:
1. Meningkatkan kesehatan saluran pencernaan
Serat diperlukan untuk memberi makanan pada mikrobiota usus sehingga bakteri baik di dalam usus bisa menghasilkan berbagai macam asam lemak yang diperlukan untuk daya tahan tubuh serta konsentrasi anak.
2. mengurangi resiko obesitas pada anak
Seperti halnya kita orang dewasa, serat bisa membantu si kecil agar memiliki berat badan yang sesuai dengan tahap perkembangannya sehingga resiko obesitas bisa diperkecil supaya bisa beraktifitas dengan maksimal.
3. mengurangi resiko diabetes
Serat bisa membantu memperlambat penyerapan glukosa sehingga mengurangi resiko diabetes anak karena gula darah stabil.

Prof Tati mengatakan bahwa kita sebagai orang tua memang sangat perlu memantau nutrisi makanan harian sei kecil dan salah satu cara mudahnya adalah memberikan pola dan jam makan yang teratur seperti makan 3 kali sehari dan snack atau camilan di setiap sela jam makan. Saat makan camilan, pilih camilan kaya serat yang disukai si kecil.


Beberapa contoh makanan yang kaya akan serat yang bisa jadi alternatif bagi si kecil antara lain, sereal dari gandum utuh, roti gandum, oat, kacang polong, buah-buahan seperti pir, apel, melon atau sayuran seperti buncis, wortel atau brokoli.

Bagaimana jika si kecil tidak suka? Menurut Prof Tati untuk memberikan makanan yang asing bagi si kecil ternyata membutuhkan 11-15 kali membiasakan si kecil. Wkwkwk.. Berarti kita mungkin kurang sabar mencobakan rasa makanan baru untuk si kecil karena 1 atau 2 kali dilepeh saja kita sudah nyerah.. Hehehe..

Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk kelompok umur anak 1-3 tahun memerlukan asupan serat sebanyak 19gr dan ternyata ini setara dengan 2kg wortel, mom! Berarti sayur dan buah yang kita berikan bersama makanan sehari-harinya memang sangat kurang sekali jika dibandingkan dengan AKG. 


Bebelac sebagai satu-satunya susu pertumbuhan dengan kandungan serat yang tinggi, merasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya membiasakan si kecil untuk makan serat. Oleh karena itu, melalui webinar ini Bebeclub melakukan launching  kampanye "Jam Makan Serat" untuk membantu memenuhi kebutuhan serat harian. 


Kampanye Jam Makan Serat ini bisa diikuti oleh si kecil dengan Tantangan 21 Hari Makan Serat, ungkap Shiera Syabila Maulidya selaku Brand Manager Danone Specialized Nutrition Indonesia. Mengapa harus 21 hari? Karena 21 hari adalah waktu yang cukup untuk membentuk sebuah kebiasaan baru sehingga diharapkan setelah 21 hari berlalu, moms dan si kecil sudah terbiasa untuk makan serat di jam tambahan tadi supaya bisa memenuhi asupan serat harian.


Jam Makan Serat ini bisa dilakukan setiap hari selama 21 hari di jam 10 pagi, jam 2 siang dan jam 8 malam memalui makanan utama atau snacking sehat sebagai tambahan asupan serat harian. Tidak sekedar membiasakan si kecil untuk mau makan makanan yang kaya serat tapi menurutku program ini juga tantangan bagi kita sebagai orang tua untuk bisa lebih variatif dalam memberikan menu snack sehat bagi si kecil.

Melihat hal ini, Bebeclub juga mengerti kegalauan moms koq. Oleh karenanya jika moms ingin mengikuti Tantangan 21 Hari Makan Serat, Bebeclub sudah menyediakan booklet atau modul yang bisa mom coba praktekkan karena lengkap ada pilihan ide snack dan resepnya juga..

Booklet dan modul Tantangan 21 Hari Makan Serat bisa moms download di link Instagram Bebeclub atau melalui link berikut: https://linktr.ee/hellobebe



Seiring dengan usaha orang tua untuk mengajarkan kebiasaan makan serat dan nutrisi yang sehat, Bebeclub juga memiliki platform untuk memantau kesehatan pencernaan si kecil di https://bebeclub.co.id/tummypedia. Di Tummypedia, moms bisa memantau kesehatan pencernaan dengan 3 fitur andalan yaitu cek BAB harian untuk mendapatkan diagnosis dokter, cek asupan serat dari makanan harian yang kita berikan untuk si kecil dan report diagnosa awal dokter sesuai dengan kondisi dan perkembangan si kecil.


Melalui berbagai program edukatif dari Bebeclub ini, diharapkan nantinya kita sebagai orang tua bisa memberikan nutrisi yang lebih lengkap dan variatif supaya semakin banyak anak Indonesia yang dapat tumbuh menjadi Anak Hebat...

1 comment :

  1. Seneng deh ada campaign ini, krn sekalian bisa mengajarkan ke anak tentang pentingnya serat untuk saluran pencernaan anak kita

    ReplyDelete

Back to Top