Monday 27 March 2023

GPFI Gelar Dialog Interaktif; BPOM dan Dokter Anak Nyatakan Obat Sirop Sudah Aman

Dalam tumbuh kembang seorang anak, pasti ada waktu dimana si kecil demam, mungkin karena vaksinasi, tumbuh gigi atau bahkan terpapar virus atau bakteri. Dan entah kenapa ketika anak sakit atau demam seringkali terjadi di sore atau malam hari, oleh karena itu kita sebagai orangtua tentu memiliki sediaan beberapa obat terutama obat turun panas dan obat batuk yang selalu ada di rumah sebagai pertolongan pertama. Namun bukan rahasia umum lagi kalau mulai akhir tahun kemarin, para moms dan dokter anak menjadi panik dan khawatir akan pemberian obat sirop bagi si kecil. Bahkan Kementerian Kesehatan bersama BPOM sempat menghentikan sementara penjualan obat sirop. Padahal, obat sirop masih menjadi andalan bagi para orang tua agar anak bayi dan balita bisa lebih mudah mengkonsumsinya. 




Sebagai seorang ibu, pasti sedih sekali kalau mengingat kejadian luar biasa pada pertengahan tahun lalu mengenai Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA). Sampai awal tahun 2023 ini sudah tercatat lebih dari 300 anak meninggal akibat gagal ginjal yang disebabkan karena cemaran pada bahan pelarut obat sirop yang jika dikonsumsi diatas ambang batas keamanan maka akan berakibat fatal terutama untuk kesehatan ginjal bayi dan balita.

Pemberitaan mengenai kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak masih terus gencar, kitapun sebagai orang tua tetap  harus waspada dan mengikuti update berita terkini. Untuk menjawab kegelisahan para orang tua, maka kemarin pada tanggal 21 Maret 2022 Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia bersama dengan Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) serta Pakar Farmakologi mengadalan Dialog Interaktif Kesehatan mengenai Sirop Obat Aman Untuk Anak. Acara ini diadakan di salah satu ballroom Hotel Royal Kuningan Jakarta.

Dialog ini menjadi jawaban dari kekhawatiran para moms di Indonesia, oleh karenanya aku akan memberikan beberapa poin penting yang disampaikan oleh para pembicara pada acara ini.

Seperti kita ketahui bahwa meningkatnya kasus GGAPA pada Oktober 2022 silam diakibatkan oleh cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietil Etilen Glikol (DEG). Jadi, bahan baku pelarut obat sirop yang aman sebenarnya adalah Propilen Glikol (PG) atau Propilen Etilen Glikol (PEG). Meskipun pada kenyataannya PG dan PEG murni tetap memiliki kandungan EG dan DEG namun dalam ambang batas yang aman, sedangkan saat ini obat sirop yang beredar memiliki cemaran EG dan DEG yang melebihi ambang batas sehingga memiliki efek buruk bagi tubuh terutama ginjal yang sebagian besar dialami oleh anak-anak.


Dalam kaitannya dengan GGAPA, Prof. apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D selaku Guru Besar farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung, menjelaskan bahwa kasus GGAPA pada tahun lalu terjadi karena adanya intoksikasi obat yang tercemar oleh EG/DEG yang melebihi ambang batas sehingga berdampak masal. Namun perlu diketahui bahwa GGAPA bisa disebabkan oleh berbagai faktor lainnya (multifactorial) seperti status kesehatan pasien (riwayat penyakit), alergi terhadap suatu bahan tertentu, infeksi (termasuk Covid-19), status nutrisi (dehidrasi), obat, makanan, logam berat, toksikan (EG/DEG dari berbagai sumber), dan lain sebagainya.


Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm selaku Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjelaskan bahwa sejak munculnya kasus GGAPA akibat cemaran EG/DEG ini pihak BPOM sudah membentuk tim untuk melakukan langkah antisipasi dan pemeriksaan menyeluruh utuk memastikan mutu pada obat sirop yang beredar. Selain itu, pihak BPOM juga secara berkala meng-update rilis yang berisi daftar obat sirop yang sudah terbukti aman untuk dikonsumsi.


Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) menyampaikan sejak pemerintah dan BPOM mengambil langkah tegas untuk menghentikan sementara penjualan obat sirop nyatanya jumlah anak yang menderita GGAPA berhasil menurun. Fakta sudah berbicara bahwa hasil verifikasi ulang produk sirop obat oleh BPOM per Desember 2022 lalu sudah aman, sehingga produk sirop obat yang sudah dirilis kembali oleh BPOM, bisa diresepkan kembali oleh dokter dan bisa dikonsumsi masyarakat dengan tenang selama mengikuti aturan pakai.


Disampaikan juga oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt. Noffrendi Roestram, S.Si mengemukakan pengalaman apoteker dalam menerima keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses sirop obat yang belum boleh beredar dan panjangnya proses mendapatkan obat puyer, selama periode penarikan sementara sirop obat tahun lalu. Namun sejak dirilisnya produk sirop obat oleh BPOM bulan Desember tahun lalu membuktikan keamanan produk tersebut. Dengan demikian pasien dan orangtua tidak perlu lagi khawatir dan dianjurkan untuk membeli sirop obat di apotek resmi, baik yang berdasarkan resep dokter ataupun untuk pembelian obat bebas.


Mona Ratuliu sebagai selebriti dan ibu 4 anak
juga hadir dalam acara ini dan menceritakan pengalamannya yang juga mengalami kegalauan ketika si kecil demam karena obat sirop turun panas memang andalan para ibu untuk pertolongan pertama. Dan beliau juga senang bahwa sekarang sudah rilis daftar obat yang aman digunakan dan sudah bisa dibeli kembali di apotek sekitar rumah Mona Ratuliu.

Obat sirop memang cukup manjur dan lebih mudah dikonsumsi oleh anak-anak, tapi harus digunakan sesuai dosis dan aturan pakai.
Berikut adalah link rilis resmi BPOM untuk daftar obat sirop aman, https://www.pom.go.id/new/view/direct/klarifikasi_sirup_obat


Semoga artikel ini bisa menjawab keresahan para moms sejak akhir tahun lalu, serta untuk mengetahui info terbaru tentang kesehatan keluarga moms bisa follow juga Instagram @gpfarmasi

No comments :

Post a Comment

Back to Top